“ TERWUJUDNYA INSAN SEKOLAH YANG RELIGIUS, PRESTATIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”
Senin, 13 Mei 2019
Minggu, 12 Mei 2019
Kelulusan ...Konvoi, Corat Coret? Gak Keren, Mari Rayakan dengan Bersyukur...
By. Rayendra Kumar
SOB, hari ini tanggal 13 Mei, akan dilaksanakan pengumuman kelulusan tingkat SMA/MA/SMK yang dilaksanakan serentak se-Provinsi Sumatera Barat . Walaupun Ujian Nasional udah gak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan namun hasil yang dicapai di Ujian Nasional masih menjadi kebanggaan.
Perayaan kelulusan biasanya dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari syukuran, konvoi, corat coret baju hingga perayaan yang berbau maksiat maupun tindak kriminal. Puluhan pelajar SMA/SMK gabungan dari Kab. Solok dan Kota Solok merayakan kelulusan dengan aksi konvoi di jalanan wilayah Kabupaten Solok dan Kota Solok.
Pemerintah, melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pun telah menghimbau agar menyambut pengumuman kelulusan dengan bijak dengan tidak mencorat-coret seragam, tembok, atau apapun. Selain itu juga himbauan untuk donasi seragam kepada yang membutuhkan dan memanfaatkan waktu yang ada dengan belajar persiapan masuk perguruan tinggi. Namun, tidak semuanya menggubris himbauan tersebut dan menganggap bahwa konvoi dan corat-coret baju adalah sebuah tradisi. Miris bukan?
Sob, kelulusan itu berkah, mensyukurinya itu wajib. Namun kalau mengekspresikan rasa syukur itu harus ada panduannya, jangan dibiarkan menuruti nafsu belaka. Corat-coret baju atau aksi vandalisme saat kelulusan adalah sikap dan aktivitas yang gak keren. Apalagi sikap yang seperti itu bertentangan dengan agama kita, yakni islam. Vandalisme adalah suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi Kuno, yang budayanya antara lain perusakan dan penistaan terhadap mutu segala sesuatu yang indah atau terpuji. Maka, jika Sobat sekalian masih saja menganggap bahwa kelulusan harus dirayakan dengan konvoi dan corat-coret itu sudah kuno serta gak keren, guys, apalagi sekarang bulan suci ramadhan.
Islam sebagai agama sempurna, hadir menyelesaikan segala persoalan manusia. Entah masalah orang tua, masalah Negara, masalah pemuda hingga masalah jomblo sekalipun akan selalu bisa diselesaikan oleh islam. Termasuk islam memberikan panduan bagaimana cara yang paling tepat untuk mensyukuri nikmatNya. Makna bersyukur adalah menampakkan nikmat dengan menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan kehendak pemberiNya.
Sob, cara mensyukuri nikmat Allah berupa kelulusan bisa dengan memperbanyak ucapan hamdalah dan selalu berpikir positif (husnuzhan) terhadap semua nikmat Allah Subhanahu Wata’ala, karena sesungguhnya nikmat atau karunia yang Allah berikan kepada kita pada dasarnya adalah sebuah ujian, apakah kita pandai bersyukur ataukah tidak. Selain memperbanyak kalimat pujian sebagai bentuk syukur, mensyukuri nikmat Allah bisa dilakukan dengan amal perbuatan, yakni dengan melakukan ketaatan kepada Sang Pencipta. Menjalankan semua syariatNya serta menjauhi apa yang telah dilarang dan diharamkan oleh Allah dan RasulNya.
Sob, ketika kita pandai untuk bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kepada hamba-hambaNya. Mau kan bila nikmat yang diberikan oleh Allah ditambah? “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim : 7).
Bersyukur itu juga sebenarnya bukan untuk siapapun kok, hakekat bersyukur sesungguhnya adalah bersyukur atas diri sendiri karena Allah adalah Maha Kaya Lagi Maha Terpuji. Allah swt berfirman yang artinya : “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. Luqman (31) : 12).
Sob,udah saatnya kita bertindak lebih mengedepankan akal bukan lagi asal-asalan. Lebih lakuin hal mulia daripada hina. Ayo selalu melakukan kegiatan yang manfaat dan jauhi aktivitas sia-sia dan maksiat. Daripada rayain kelulusan dengan corat-coret gak jelas manfaatnya atau konvoi yang tidak ada tujuannya, mending lakuin aktivitas yang banggain orang tua dan agama serta raih ridhoNya. Buat yang lulus, selamat ya, semoga berkah.*
Fadhilah (Keutamaan) Ramadhan
Mendapat Ampunan dari Allah
Abu Hurairah r.a berkata : Nabi Muhammad s.a.w bersabda : “Barang siapa yang puasa bulan Ramadhan karena keimanannya dan benar-benar mengharapkan pahala dari Allah, maka diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.” (Bukhori, Muslim)
Do’a-Do’anya Makbul
“Ada tiga orang yang tidak ditolak do’a mereka: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil dan do’anya orang yang teraniaya. (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majjah dan Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan).
Syiam Hanya Untuk Allah Dan Hanya Allah Yang Akan Membalasnya.
Bau Mulut Orang Yang Berpuasa Lebih Harum Dari Kasturi.
Mendapat Dua kegembiraan.
Abu Hurairah r.a. berkata telah bersabda Nabi Muhammad s.a.w : “ Allah telah berfirman : “ Semua amalan anak Adam dapat tercampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali puasa, maka itu untukku, dan aku sendiri yang akan membalasnya. Dan puasa itu sebagai perisai, maka seseorang sedang berpuasa, jangan berkata keji atau ribut-ribut, dan kalau seseorang mencaci kepadanya, atau mengajak berkelahi maka hendaknya dikatakan kepadanya : Aku sedang berpuasa. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih harum dari minyak (kasturi). Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, yaitu ketika ia sedang berbuka puasa, dan ketika ia menghadap kepada Allah akan gembira benar, menerima pahalanya.” (Bukhori, Muslim)
Dijauhkan Dari (Naar) Neraka
Abu Sa’id Al khudri ra. Berkata : Rasulullah saw bersabda: “ Tidak seorang yang berpuasa sehari saja karena Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka jarak 70 tahun.” (HR. Bukhori, Muslim)Di Masukan Jannah (Syurga) Melalui Babur Royyan
Abu Hurairah berkata : Rasulullah saw bersabda : “ Siapa yang bersedekah sejodoh (dua kendaraan) dalam jihad fisabilillah, maka ia akan dipanggil dari semua pintu-pintu syurga, Hai hamba Allah itu baik. Dan barang siapa melakukan sholat, dipanggil dari pintu sholat, dan siapa ahli jihad maka dipanggil dari pintu jihad, dan barang siapa ahli puasa dipanggil dari pintu puasa (arroyyan), dan barang siapa ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” Abu Bakar bertanya : Ya Rasulullah, “apa sebabnya maka ada orang yang dipanggil dari semua pintu-pintu itu (apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu-pintu itu)” Jawab Nabi : “ Ya, dan saya harapkan kau dari golongan mereka.” (HR.Bukhori Muslim)
Ket : Bersedekah sejodoh tidak berarti kendaraan saja, tetapi melakukan segala perbuatan dobel (dua), baik dari sholat wajib dengan sunnahnya atau puasa dan lain-lain.
Naar Ditutup, Jannah Dibuka dan Syaithon Dibelenggu
Abu Hurarah ra berkata Rasulullah saw bersabda: “ Jika tiba bulan puasa Ramadhan maka ditutup pintu neraka, dibuka pintu-pintu jannah dan dibelenggu (dirantai) semua syaiton.” (HR.Bukhori Muslim)
Dimintakan Ampunan Oleh Malaikat.
Jannah Dihiasi Pada Permulaan Ramadhan
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abuhurairah r.a. berkata : Rasulullah saw bersabda: “ Umatku di beri Allah setiap bulan puasa lima macam, yang tidak diberi pada ummat-ummat sebelumnya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari bau misik (kasturi), Malaikat memintakaan ampun untuk orang yang berpuasa hingga berbuka, Penjahat- penjahat syaiton dibelenggu sehingga mereka tidak leluasa seperti biasanya, Allah menghiasi jannah setiap hari, dan berfirman : Hampir setiap hambaku yang sholeh bebas dari keberatan dan gangguan dan kembali kepadamu, Allah mengampunkan kepada mereka pada akhir malam Ramadhan. Ditanya : Ya, Rasulullah, apakah itu lailatul qadar? Jawabnya : “ Bukan, tetapi seorang buruh dibayar upahnya telah selesai pekerjaannya.”
Mendapat Keridoaan Allah.
Nilai Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan Sama Dengan Amalan Fardhu di Bulan Lain, Nilai Amalan Fardhu di bulan Ramadhan Sama Dengan 70 Fardhu di Bulan Lain.
Hari-Hari di Awal Ramadhan Rohmat, pertangahannya Ampunan, Terakhirnaya Pembebasan dari Naar
Abul-Lais meriwayatkan dengan sanadnya dari Salman Alfarisi ra berkata: Rasulullah berkutbah pada akhir bulan Sya’ban dan bersabda : “Hai semua manusia, telah tiba kepada kalian bulan yang besar dan berkat, bulan yang menggandung lailatul qodri yang lebih baik dari satu seribu bulan,bulan yang diwajibkan oleh Allah kepada hambanya untuk berpuasa, dengan bangun malam hanya sunnat, maka barang siapa yang mengerjakan yang sunnat pada bulan itu maka sama dengan orang yang mengerjakan amalan yang fardhu di bulan lain, dan yang mengerjakan yang fardhu pada bulan itu bagikan tujuh puluh fardhu di bulan-bulan lain, dan ia bulan sabar, sedang sabar balasannya adalah jannah, dan ia sebagai bulan bantuan dan pertolongan, dan bulan yang ditambahkan rizqi orang mu’min, siapa yang memberi buka puasa pada orang yang brerpuasa mendapat pahala bagikan memerdekaan budak dan menjadi pengampun bagi dosa-dosanya.” Sahabat berkata: Ya Rasulullah tidak semua orang mempunyai makanan untuk memberi buka pada orang yang berpuasa. Jawab Nabi saw : “Allah itu memberi pahala itu pada orang yang memberi buka walau seteguk susu, atau sebiji korma atau segelas air, dan barang siapa yang mengenyangkan orang yang berpuasa, maka ia diampunkan dosa-dosanya dan diberi minum dari telagaku minuman yang tidak akan haus sehingga masuk jannah, dan ia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya dirinya sedikit pun, dan bulan ini permulaannya rahmat dan pertengahanya pengampunan dan akhirnya kebebasan dari neraka, dan barang siapa yang meringankan budaknya (buruhnya) maka Allah akan memerdekaan dari api neraka. ”
Dibangunkan Rumah di Jannah dan Akan Dinikahkan Dengan Dua Bidadari
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanad ayahnya dari Ibnu Mas’udr.a. berkata: “Tidak seorang hamba bepuasa Ramadhan dengan tenang diam dam selalu berdzikir, dan melaksanalan yang halal dan meninggalkan yang haram, dan tidak berbuat keji, melainkan ia keluar dari bulan ramadhan sudah diampunkan semua dosa-dosanya, dan dibagunkan untuk tasbih dan tahlil sebuah rumah di jannah dan zamrud yang hijau di dalamnya ada yaqut yang merah di dalam yaqut itu ada khemah dari permata yang berlubang dan di dalamnya ada dua bidadari yang memakai dua gelang emas yang bertaburkan yaqut merah yang dapat menerangi dunia seluruhnya.”
Perbandingan Kelebihan Bulan Ramadhan Dengan Bulan Yang Lain
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda : “ Rajab bulanya umatku dan kelebihanya dari bulan-bulan yang lain bagikan kelebihan umatku dari umat-umat yang lain. Dan sya’ban bulanku dan kekebihanya terhadap lain-lain bulan bagikan kelebihanku atas lain-lain Nabi. Dan Ramadhan bulan Allah dan kelebihannya terhadap lain-lain bulan bagikan kelebihan Allah atas mahluk-Nya.’
Wallahu ‘alam bishowab
Langganan:
Postingan (Atom)